Selamat Datang di Yayasan Jati Diri
Bangsa
TENTANG YAYASAN JATI DIRI BANGSA
Tahun 1998
Berkumpullah di Yayasan Vitaniaga sekelompok anggota
masyarakat yang peduli tentang kondisi bangsa dan Negara yang dengan adanya
krisis tahun 1997 serta berlanjut di bulan Mei 1998, bertekad ingin berbuat
sesuatu sebagai saham untuk mengatasi keprihatinan yang ada, betapapun kecil
artinya, diantaranya; (Alm) Bapak Charis Hadi Pranyoto, Bapak Anton J.
Soepartowo, Ibu Hester Basuki, (Alm) Ibu Farida Sulaksono, Bapak Mugi Jaya,
Bapak Bambang Utomo, beberapa teman dari Lemhannas dan beberapa tenaga muda
yang bergabung dalam Yayasan Vitaniaga, kemudian diperkuat oleh temen-teman
sependirian, seperti: Bapak Houtman Z. Arifin, Bapak Komaruddin Hidayat, Bapak
Mulianto, Bapak Herman Joseph, Bapak Sumedi, Ibu Tiwin Herman, Ibu Irma, Ibu
Vita S. Manurung, Bapak Soehartono dan Ibu Kartini, sependapat dengan pemikiran
H. Soemarno Soedarsono dalam bukunya “Ketahanan Pribadi dan Ketahanan Keluarga
Sebagai Tumpuan Ketahanan Nasional”, kelompok ini setuju untuk menggulirkan
suatu konsep pembinaan secara “bottom up” dimana kita melakukan pembinaan
ketahanan mulai dari diri kita sendiri, lalu keluarga kita kemudian lingkungan
kita, untuk selanjutnya dapat bersaham mewujudkan ketahanan Nasional yang kuat.
Di tahun yang sama, sejalan dengan semangat ini dengan
menggunakan lembaga pendidikan Yayasan Vitaniaga sebagai wadah merintis
bergulirnya pemikiran ini telah diterbitkan bacaan “Si Kancil” dengan maksud
memicu pendidikan didalam keluarga yang digambar dan didongengkan oleh (Alm)
Charis Hadipranjoto, didukung oleh Telkom sebanyak 6 episode dan diadakan
seminar “Desaku Dian Pariwisata Indonesia ke Dunia” bersama Kantor Menteri
Pariwisata bekerjasama dengan HB Garden Guesthouse, pimpinan Ibu Hester Basuki
yang menghasilkan diwadahinya konsep Ketahanan Lingkungan (Desa) dengan Desa
Cinangneng (Bogor) jadi Pilot Project Desa Wisata.
Tahun 1999
Kegiatan yang diawali oleh Yayasan Vitaniaga,
melandasi dibentuknya Forum Masyarakat Peduli Jati Diri Bangsa pada tahun 1999
dengan MOU bersama Lemhannas dan Kantor Menko Kesra dan Taskin dengan Yayasan
Vitaniaga sebagai penggagas ditugasi sebagai pelaksana. Sementara itu telah
pula diterbitkan buku kedua dari H. Soemarno Soedarsono dengan judul “Penyemaian
Jati Diri”.
VISI & MISI
Visi
Membangun kembali Jati diri dan karakter anak bangsa,
guna memantapkan dan pengembangan Jati Diri Bangsa yang tiada lain adalah
Pancasila.
Misi
Menumbuh-kembangkan keteladanan, kesadaran, dan
memberdayakan masyarakat Indonesia, agar mengerti, memahami pentingnya
penyemaian dan pengembangan jati diri bangsa serta melaksanakannya guna
membantu menyempurnakan system kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dalam rangka keberhasilan pembangunan karakter dan pembangunan bangsa (nation
and character building)
Tujuan
Melahirkan generasi penerus bangsa yang dapat
diandalkan, memiliki ketahanan pribadi, ketahanan keluarga, dan ketahanan
nasional, maupun melestarikan nilai-nilai budaya bangsa dalam menjalankan
Pancasila serta mampu mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Nyata :
Merupakan upaya
mendukung dan menyempurnakan kegiatan mikro dan makro yang telah dilakukan oleh
Yayasan:
• Pergelaran “Jati Diri Anak Bangsa
I” (Bank BTN - Jakarta, 2001)
• Pergelaran “Jati Diri Anak Bangsa
II” (Hotel Hilton, 2002)
• Program Tayang TV dalam rangka Pilpres
putaran I kerjasama dengan TVRI (Jakarta, Juli 2004)
• Pernikahan Massal Warga Banten Yang Ada
di Jakarta (Banten, Agustus 2004)
• Program Tayang TV dalam rangka Pilpres
putaran II kerjasama dengan Q Channel (Jakarta, Agustus– September 2004)
• MoU dengan DEPDIKNAS – Character Building
Training Program untuk 2.700.000 guru
(Jakarta, 18 Januari 2007)
• Pertemuan Dengan Bapak Presiden,
mengenai Nation & Character Building /Membangun Kembali Karakter dan Jati
Diri Bangsa (Jakarta, 11 April 2007)
Melakukan berbagai
kerjasama dengan pihak-pihak peduli dengan program Penyemaian Jati Diri Bangsa,
diantaranya yaitu : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Bappenas,Q Channel, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Jakarta dan Yayasan Dian
Didaktika
PEMBERITAHUAN NOTICE NOTICE.
BalasHapusSaatnya kita semua mulai mencari diri sendiri, nama saya Hussein Anwar dari Surabaya, Indonesia. Namun saat ini tinggal di Kuala Lumpur Malaysia dengan dua daugthers saya.
Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi saran dan mendorong semua orang di sini. Mendapatkan pinjaman online tidak semudah kelihatannya, saya mendapat pinjaman online pertama saya di tahun 2011 setelah saya kehilangan istri saya untungnya bagi saya saya dapat bertemu dengan pembayaran saya dan saya melunasi pinjaman dalam waktu yang tepat. Pada bulan Oktober 2017 saya membutuhkan uang untuk membiayai kembali bisnis saya tetapi saya sudah kehilangan kontak dengan perusahaan yang memberi saya pinjaman. Saya mencoba mencari online tetapi saya akhirnya mempercayai sebuah perusahaan pinjaman tanpa iuran, saya telah kehilangan lebih dari Rp25.000.000 sebelum saya menyadari. Saya mendorong semua orang untuk berhati-hati dan pintar ketika mencari pinjaman online, tanda-tandanya jelas TIDAK, saya ulangi DO tidak mempercayai perusahaan peminjam yang menggunakan domain email gratis seperti. @ gmail.com .... @ yahoo.com ...... @ outlook.com atau ...... @ hotmail.com. mereka semua palsu. tidak ada perusahaan pinjaman nyata yang menggunakan surat semacam itu.
Pada bulan Mei 2018, saya mendapat surat dari pos blog dan ketika saya menghubungi saya, saya mendapatkan pinjaman dalam waktu 48 jam setelah menyelesaikan proses verifikasi saya. Terima kasih FINANSIAL GLOBAL ..
jika Anda memerlukan pinjaman bisnis mendesak atau pinjaman pribadi, Anda dapat menghubungi perwakilan pinjaman saya, seorang wanita yang baik dengan nama Sarah Harvey. Saya yakin sebagian besar dari kita mengenalnya karena dia telah membantu banyak orang dari negara kita.
Email.- sarahharvey@myglobalfinancefund.com
TOLONG jangan hubungi dia jika Anda tidak dapat membayar kembali pinjaman Anda atau berniat melarikan diri setelah mendapatkan pinjaman Anda ..
Terima kasih